There are many faktor yang mempengaruhi kesehatan mental. These faktor include stress, family, environment, lifestyle and personality.
Stres merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Itu mempengaruhi cara kita berpikir dan merasa, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk mengatasi tantangan hidup.
1. Stres
Stres adalah perasaan kewalahan oleh tantangan atau tuntutan. Itu bisa berasal dari peristiwa atau situasi kehidupan seperti pekerjaan, hubungan, keuangan, kesehatan, atau tekanan rumah.
Tubuh bereaksi terhadap stres dengan hormon yang membuat Anda berkeringat, bernapas lebih cepat, dan mengencangkan otot. Ini adalah bagian dari respons alami yang dikenal sebagai reaksi lawan-atau-lari.
Seseorang dapat mengalami berbagai jenis stressor, termasuk yang positif. Stresor positif mungkin berupa promosi di tempat kerja, bayi baru lahir, atau pindah ke rumah yang lebih baik.
Namun, ketika seseorang merasa kewalahan oleh stres, hal itu dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraannya. Ini dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh melemah, kurang tidur, sakit kepala, masalah pencernaan, nyeri, dan banyak lagi.
2. Keluarga
Keluarga adalah kelompok rumah tangga yang intim dan relatif permanen yang dihubungkan oleh darah, perkawinan atau adopsi yang hidup bersama dan berbagi tanggung jawab sosial dan ekonomi.
Banyak keluarga saat ini memiliki satu atau lebih orang tua dengan masalah kesehatan mental seperti depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, dan penyakit mental lainnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit mental dan memengaruhi kehidupan mereka.
Riwayat keluarga dengan pengalaman masa kecil yang buruk, termasuk paparan kekerasan dan perceraian, juga terkait dengan tingkat penyakit mental yang lebih tinggi. Selain itu, riwayat penyalahgunaan zat dalam keluarga dapat dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk.
3. Lingkungan
Tempat Anda tinggal, bekerja, dan bermain memiliki dampak besar pada kesehatan mental Anda. Hubungan pribadi; sistem dukungan sosial; interaksi dengan lingkungan, sekolah, dan masyarakat; dan kebijakan sosial juga merupakan faktor yang memengaruhi kesehatan mental Anda.
Penelitian menunjukkan bahwa sejumlah pemicu stres lingkungan, seperti polusi udara dan perubahan iklim, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi, kecemasan, atau penyakit mental lainnya. Selain itu, semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa peristiwa traumatis dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mental.
Ada kebutuhan untuk program pelatihan yang menjembatani disiplin lingkungan dan kesehatan mental, serta peluang pendanaan untuk mendukung penelitian interdisipliner. Kolaborasi semacam ini dapat membantu mengurai hubungan yang rumit, menghasilkan bukti baru, dan menerjemahkannya menjadi kebijakan yang berarti di tingkat lokal dan nasional.
4. Gaya hidup
Gaya hidup adalah faktor tak berwujud yang mencerminkan nilai, pendapat, dan orientasi perilaku seseorang. Ini pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Adler pada tahun 1929.
Gaya hidup sehat sangat penting untuk kesehatan mental, dan juga penting untuk mempertahankan sistem pendukung yang kuat. Olahraga teratur dan diet bergizi dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Seringkali sulit untuk mengubah penyebab penyakit mental, tetapi perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko Anda. Merokok, stres, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, dan pola makan yang buruk semuanya terkait dengan peningkatan risiko penyakit mental.
5. Kepribadian
Kepribadian adalah seperangkat karakteristik yang mencerminkan cara kita berpikir, bertindak, dan merasakan. Itu bisa sehat atau tidak sehat.
Teori biologi dan teori humanis menunjukkan bahwa kepribadian berkembang dari waktu ke waktu melalui interaksi antara individu dan lingkungannya. Teori-teori ini seringkali mengabaikan pemikiran dan perasaan internal, yang dapat berdampak pada kepribadian.
Psikolog awal mengidentifikasi sejumlah ciri berbeda yang dapat digunakan untuk menggambarkan kepribadian, seperti ekstraversi dan keramahan. Namun, ini seringkali terlalu sederhana untuk menggambarkan cara orang berbeda. Psikolog kemudian menggunakan model dimensi sifat, yang dapat lebih berguna dalam memahami kepribadian.